Jumat, 11 Juli 2008

Mouse

Tetikus
Mouse, atau tetikus, adalah suatu pointing device (‘alat untuk menunjuk’).  Seperti papan ketik, tetikus juga suatu human interface device yang berinteraksi langsung dengan pengoperasi komputer. Prototipe tetikus untuk komputer pertama telah dibuat oleh Douglas Engelbart pada tahun 1963, namun yang pertama membuat tetikus seperti yang kita kenal sekarang adalah Bill English, untuk Xerox pada tahun 1972. Tetikus baru mulai dikenal untuk digunakan bersama komputer dengan keluarnya Apple Macintosh. Tetikus memiliki fungsi serupa dengan papan ketik, yaitu memasukkan data selayaknya unit input, namun tetikus mengendalikan gerakpointer pada layar sesuai dengan gerak yang dialaminya sendiri secara dua-dimensi pada permukaannya. Tetikus memiliki beberapa fungsi berbeda sesuai dengan kombinasi tombolnya yang ditekan. Desain awal tetikus yang menyertai Apple Macintosh hanya memiliki satu tombol. Kini, yang lazim ditemukan adalah tetikus dengan dua tombol (untuk klik kanan dan kiri); beberapa memiliki tombol ketiga untuk klik tengah atau scroll wheel di antara dua tombol ini. Bahkan, ada desain tetikus yang memiliki jumlah  tombol lebih dari ini  Tetikus dengan jumlah tombol satu (kiri), dua dengan scroll wheel (tengah), dan delapan (kanan).



 Tetikus dengan jumlah tombol satu (kiri), dua dengan scroll wheel (tengah), dan delapan (kanan)



Mouse juga dapat dikatakan merupakan salah satu peranti interaktif yang paling banyak digunakan. Pada sebagian besar pemakainnya, mouse digunakan untuk menempatkan kursor (teks atau grafik) pada posisi tertentu dilayar komputer, mengaktifkan menu pilihan pada suatu program aplikasi, dan bahkan untuk menggambar. Hal ini bisa dilaksanakan dengan adanya peranti pemantau yang ada didalam sebuah mouse. Pada saat operator menggerakkan mouse, informasi tettang posisi dari mouse akan dimasukkan ke komputer, yang selanjutnya komputer akan memindah letak kursor pada posisi yang baru, atau melakukan aktifitas lain sesuai dengan kondisi saat itu.

Mouse tersedia dalam jenis mekanis dan optis. Jika mouse kita balik, kita akan melihat sebuah bola karet yang dapat berputar bebas pada tempatnya. Pada saat mouse digerakkan, bola ini akan digerakkan beberapa sensor yang ada di dalam tubuh mouse. Sensor-sensor inilah yang akan mengubah masukan menjadi informasi yang diperlukan.


  

 Mouse Optik
Mouse Mekanik



Mouse optik terdiri atas dua buah LED (Light Emitting Diode) dan dua buah lensa (photo-transistor) untuk mendeteksi gerakan. Salah satu dari LED akan mengeluarkan cahaya berwarna merah, dan yang lain mengeluarkan cahaya inframerah. Jenis mouse ini memerlukan landasan (pad) khusus yang bisa mengubah warna LED. Landasan khusus tersebut berisi jala-jala yang tersusun tegak lurus. Jika mousebergerak ke satu posisi, cahaya merah akan diserap oleh jala-jala tersebut. Dalam arah yang berlawanan, cahaya infra merahlah yang akan diserap oleh jala-jala yang ada. Banyaknya jalur dalam jala-jala yang dilewati oleh suatu cahaya menentukan arah dan jarak perpindahan dari posisi semula. Dalam pemakaian sehari-hari, mouse mekanislah yang paling banyak digunakan.

Saat ini, selain mouse yang mempunyai kabel untuk dihubungkan ke sistem komputer lewat serial port, di pasaran juga baeredar mouse tak berkabel (corddless mouse), yakni mouse yang tidak berkabel. Mouse yang tidak berkabel ini, juga sering disebut dengan remote mouse, memerlukan kartu khusus yang harus dipasang pada slot di dalam motherboard komputer kita. Dibanding dengan mouse berkabe, mouse tak berkabel berharga lebih mahal dibanding dengan mouse berkabel.



Penggunaan
Secara umumnya (untuk Windows), tetikus memiliki fungsi dasar sebagai
berikut:

  • Single-click: merupakan fungsi yang paling sering digunakan; dihasilkan dengan menekan tombol klik kiri sekali dan dengan cepat melepaskannya. Single-click digunakan dalam banyak situasi seperti untuk membuka tautan atau men-select sesuatu secara spesifik.
  • Double-click: dihasilkan dengan menekan tombol klik kiri dua kali berturut-turut dengan cepat (jika tidak, tindakan akan dianggap sebagai dua kali single-click). Biasanya double-click digunakan untuk membuka aplikasi atau dokumen
  • Klik kanan: dihasilkan dengan menekan tombol klik kanan, yang akan memunculkan menudrop-down dengan beberapa pilihan tindakan yang dapat dilakukan terhadap objek yang diklik, bernama contextual menu.
  • Seret (drag): atau drag and drop, dilakukan dengan menekan tombol klik kiri pada suatu objek dan menahannya, seraya menggerakkanpointer tetikus ke lokasi lain. Contoh penggunaan ini adalah menyeret ikon suatu dokumen ke Recycle Bin untuk membuangnya
  • Klik dan seret (click and drag): menggunakan klik dan seret untuk memilih beberapa objek sekaligus. Seret dan klik digunakan dengan menekan tombol klik kiri, kemudian meng-highlight objek yang ingin diseleksi dengan menyeret (menggerakkan tetikus seraya menahan tombol klik kiri) tetikus. Seleksi ini dapat diseret ke lokasi lain setelah tombol dilepas, dengan memilih kembali seleksi tersebut
  • Klik dua kali: tidak begitu sering ditemui, dan dari segi jeda waktu antara penekanan lebih lama daridouble-click namun lebih singkat dari dua kali  single-click. Biasanya digunakan untuk menamai ulang suatu dokumen  atau pelipat dengan menklik namanya

Cara Kerja
Pada dasarnya, dari cara kerjanya tetikus dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu mekanik dan optik. Untuk mendeteksi gerakan pada permukaannya, tetikus mekanik menggunakan suatu bola karet yang berada di dalamnya, sementara tetikus optik menggunakan diode/fotodiode.

Mekanik/Optomekanik
Tetikus jenis ini memiliki suatu bola karet yang dapat bergerak ke semua arah pada dasarnya. Bola ini turut bergerak ketika kita menggeserkan tetikus pada suatu permukaan, dan dua sisi dari bola ini bergesekan dengan duaroller yang ada di dalam tetikus.Roller pertama berfungsi untuk mengukur arah gerakan ke sumbu X, sementara yang kedua mendeteksi arah gerakan sumbu Y. Keduaroller ini masing-masing terhubung ke satu piringan yang berlubang, yang turut berputar ketikaroller berputar sebagai konsekuensi gerakan bola karet tetikus. Dengan adanya piring berlubang tersebut, sinar optik akan dipancarkan secara terputus-putus untuk menghasilkan sinyal listrik. Sinyal listrik ini, yang menandakan kecepatan serta jarak gerak tetikus, akan disampaikan ke komputer melalui keping prosesor yang mengubahnya menjadi data yang dikenal komputer.



Optik
Dalam tetikus optik, bola tetikus digantikan oleh diode yang memancarkan sinar LED, yang akan dipantulkan oleh permukaannya ke sensor CMOS (Complimentary Metal-Oxide Semi-Conductor). Sensor ini akan mengirimkan gambar permukaan yang terus-menerus diambil ke prosesor sinyal digital (DSP), yang akan menganalisanya dan menentukan jarak penggeseran tetikus. Data ini dikirimkan ke komputer, yang akan menggeserpointer pada layar sesuai data tersebut.

Beberapa jenis tetikus optik baru tidak menggunakan diode yang memancarkan cahaya, melainkan sensor inframerah yang bisa lebih akurat dan menghemat tenaga. Ada juga tetikus yang menggunakan diode laser inframerah (bukan LED) yang menaikkan resolusi gambar yang diambil oleh sensor.

Tetikus optik memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tetikus mekanik; misal, tetikus optik tidak harus dibersihkan secara rutin, karena tidak akan memerangkap debu di dalamnya. Resolusi pelacakannya juga lebih harus karena bagian di dalamnya tidak harus bergerak. Akan tetapi, tetikus optik kadang terhambat kerjanya oleh permukaan transparan atau reflektif.

Bola karet pada tetikus mekanik (kiri) dan sensor CMOS pada tetikus optik (kanan), yang mendeteksi gerakan tetikus 





Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar