Selasa, 02 Desember 2008
Contact
Silahkan kirim pertanyaan, kritik, saran, sharing informasi atau apapun dengan mengisi form di bawah ini.
Jumat, 07 November 2008
Sounding the Seventh Trumpet
Album studio oleh Avenged Sevenfold | ||
---|---|---|
Terbit | 31 Januari 2001 19 Maret 2002 (Re-Release) | |
Direkam | Westbeach, California, USA | |
Genre | Metalcore | |
Panjang | 52:22 | |
Label | Good Life Recordings | |
Produser | Donnell Cameron dan Avenged Sevenfold | |
Versi Kedua | ||
Versi Kedua |
Daftar Lagu
- “To End the Rapture” – 1:24
- “Turn the Other Way” – 5:37
- “Darkness Surrounding” – 4:49
- “The Art of Subconscious Illusion” – 3:46
- “We Come Out at Night” – 4:45
- “Lips of Deceit” – 4:09
- “Warmness on the Soul” – 4:20
- “An Epic of Time Wasted” – 4:19
- “Breaking their Hold” – 1:12
- “Forgotten Faces” – 3:27
- “Thick and Thin” – 4:15
- “Streets” – 3:06
- “Shattered by Broken Dreams” – 7:04
Waking The Fallen
Album studio oleh Avenged Sevenfold | ||
---|---|---|
Rilis | Agustus 26, 2003 | |
Direkam | 2003 di Rekaman NRG di North Hollywood, Los Angeles, California | |
Genre | Metalcore | |
Panjang | 70:06 | |
Label | Hopeless | |
Produser | Andrew Murdock dan Fred Archambault | |
Single dari Waking the Fallen | ||
|
Waking the Fallen adalah Avenged Sevenfold album pertama fitur bass Johnny Chris serta pertama fitur lengkap line-up saat ini, setelah keberangkatan Daemon Ash. The album was certified gold on July 15, 2009. Album ini bersertifikat emas pada tanggal 15 Juli 2009.
All songs written by Avenged Sevenfold, except “Waking the Fallen” by Avenged Sevenfold and Scott Gilman. Semua lagu ditulis oleh Avenged Sevenfold, kecuali “Waking the Fallen” oleh Avenged Sevenfold dan Scott Gilman.
- “Waking the Fallen” – 1:42
- ” Unholy Confessions ” – 4:43
- “Chapter Four” – 5:42
- “Remenissions” – 6:06
- “Desecrate Through Reverance” – 5:38
- “Eternal Rest” – 5:12
- ” Second Heartbeat ” – 7:00
- Radiant Eclipse” – 6:09
- “I Won’t See You Tonight (Part 1)” – 8:58
- “I Won’t See You Tonight (Part 2)” – 4:44
- “Clairvoyant Disease” – 4:59
- “And All Things Will End” – 7:40
Johny Christ
| |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Latar belakang | |||||||
Nama lahir | Jonathan Lewis Seward | ||||||
Nama lain | Johnny Christ | ||||||
Lahir | 18 November 1984 (umur 24) Huntington Beach, California | ||||||
Genre | Hard rock, heavy metal, metalcore | ||||||
Pekerjaan | Musician, Bassist, Vocalist | ||||||
Instrumen | Bass, vocals | ||||||
Tahun aktif | 2002 – Present | ||||||
Perusahaan rekaman | Warner Bros. Records, Hopeless Records | ||||||
Terkait dengan | Avenged Sevenfold, The Dear & Departed |
Jumat, 11 Juli 2008
Mouse
Tetikus
Mouse, atau tetikus, adalah suatu pointing device (‘alat untuk menunjuk’). Seperti papan ketik, tetikus juga suatu human interface device yang berinteraksi langsung dengan pengoperasi komputer. Prototipe tetikus untuk komputer pertama telah dibuat oleh Douglas Engelbart pada tahun 1963, namun yang pertama membuat tetikus seperti yang kita kenal sekarang adalah Bill English, untuk Xerox pada tahun 1972. Tetikus baru mulai dikenal untuk digunakan bersama komputer dengan keluarnya Apple Macintosh. Tetikus memiliki fungsi serupa dengan papan ketik, yaitu memasukkan data selayaknya unit input, namun tetikus mengendalikan gerakpointer pada layar sesuai dengan gerak yang dialaminya sendiri secara dua-dimensi pada permukaannya. Tetikus memiliki beberapa fungsi berbeda sesuai dengan kombinasi tombolnya yang ditekan. Desain awal tetikus yang menyertai Apple Macintosh hanya memiliki satu tombol. Kini, yang lazim ditemukan adalah tetikus dengan dua tombol (untuk klik kanan dan kiri); beberapa memiliki tombol ketiga untuk klik tengah atau scroll wheel di antara dua tombol ini. Bahkan, ada desain tetikus yang memiliki jumlah tombol lebih dari ini Tetikus dengan jumlah tombol satu (kiri), dua dengan scroll wheel (tengah), dan delapan (kanan).
Mouse juga dapat dikatakan merupakan salah satu peranti interaktif yang paling banyak digunakan. Pada sebagian besar pemakainnya, mouse digunakan untuk menempatkan kursor (teks atau grafik) pada posisi tertentu dilayar komputer, mengaktifkan menu pilihan pada suatu program aplikasi, dan bahkan untuk menggambar. Hal ini bisa dilaksanakan dengan adanya peranti pemantau yang ada didalam sebuah mouse. Pada saat operator menggerakkan mouse, informasi tettang posisi dari mouse akan dimasukkan ke komputer, yang selanjutnya komputer akan memindah letak kursor pada posisi yang baru, atau melakukan aktifitas lain sesuai dengan kondisi saat itu.
Mouse tersedia dalam jenis mekanis dan optis. Jika mouse kita balik, kita akan melihat sebuah bola karet yang dapat berputar bebas pada tempatnya. Pada saat mouse digerakkan, bola ini akan digerakkan beberapa sensor yang ada di dalam tubuh mouse. Sensor-sensor inilah yang akan mengubah masukan menjadi informasi yang diperlukan.
Mouse optik terdiri atas dua buah LED (Light Emitting Diode) dan dua buah lensa (photo-transistor) untuk mendeteksi gerakan. Salah satu dari LED akan mengeluarkan cahaya berwarna merah, dan yang lain mengeluarkan cahaya inframerah. Jenis mouse ini memerlukan landasan (pad) khusus yang bisa mengubah warna LED. Landasan khusus tersebut berisi jala-jala yang tersusun tegak lurus. Jika mousebergerak ke satu posisi, cahaya merah akan diserap oleh jala-jala tersebut. Dalam arah yang berlawanan, cahaya infra merahlah yang akan diserap oleh jala-jala yang ada. Banyaknya jalur dalam jala-jala yang dilewati oleh suatu cahaya menentukan arah dan jarak perpindahan dari posisi semula. Dalam pemakaian sehari-hari, mouse mekanislah yang paling banyak digunakan.
Saat ini, selain mouse yang mempunyai kabel untuk dihubungkan ke sistem komputer lewat serial port, di pasaran juga baeredar mouse tak berkabel (corddless mouse), yakni mouse yang tidak berkabel. Mouse yang tidak berkabel ini, juga sering disebut dengan remote mouse, memerlukan kartu khusus yang harus dipasang pada slot di dalam motherboard komputer kita. Dibanding dengan mouse berkabe, mouse tak berkabel berharga lebih mahal dibanding dengan mouse berkabel.
Penggunaan
Secara umumnya (untuk Windows), tetikus memiliki fungsi dasar sebagai
berikut:
Cara Kerja
Pada dasarnya, dari cara kerjanya tetikus dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu mekanik dan optik. Untuk mendeteksi gerakan pada permukaannya, tetikus mekanik menggunakan suatu bola karet yang berada di dalamnya, sementara tetikus optik menggunakan diode/fotodiode.
Mekanik/Optomekanik
Tetikus jenis ini memiliki suatu bola karet yang dapat bergerak ke semua arah pada dasarnya. Bola ini turut bergerak ketika kita menggeserkan tetikus pada suatu permukaan, dan dua sisi dari bola ini bergesekan dengan duaroller yang ada di dalam tetikus.Roller pertama berfungsi untuk mengukur arah gerakan ke sumbu X, sementara yang kedua mendeteksi arah gerakan sumbu Y. Keduaroller ini masing-masing terhubung ke satu piringan yang berlubang, yang turut berputar ketikaroller berputar sebagai konsekuensi gerakan bola karet tetikus. Dengan adanya piring berlubang tersebut, sinar optik akan dipancarkan secara terputus-putus untuk menghasilkan sinyal listrik. Sinyal listrik ini, yang menandakan kecepatan serta jarak gerak tetikus, akan disampaikan ke komputer melalui keping prosesor yang mengubahnya menjadi data yang dikenal komputer.
Optik
Dalam tetikus optik, bola tetikus digantikan oleh diode yang memancarkan sinar LED, yang akan dipantulkan oleh permukaannya ke sensor CMOS (Complimentary Metal-Oxide Semi-Conductor). Sensor ini akan mengirimkan gambar permukaan yang terus-menerus diambil ke prosesor sinyal digital (DSP), yang akan menganalisanya dan menentukan jarak penggeseran tetikus. Data ini dikirimkan ke komputer, yang akan menggeserpointer pada layar sesuai data tersebut.
Beberapa jenis tetikus optik baru tidak menggunakan diode yang memancarkan cahaya, melainkan sensor inframerah yang bisa lebih akurat dan menghemat tenaga. Ada juga tetikus yang menggunakan diode laser inframerah (bukan LED) yang menaikkan resolusi gambar yang diambil oleh sensor.
Tetikus optik memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tetikus mekanik; misal, tetikus optik tidak harus dibersihkan secara rutin, karena tidak akan memerangkap debu di dalamnya. Resolusi pelacakannya juga lebih harus karena bagian di dalamnya tidak harus bergerak. Akan tetapi, tetikus optik kadang terhambat kerjanya oleh permukaan transparan atau reflektif.
Mouse, atau tetikus, adalah suatu pointing device (‘alat untuk menunjuk’). Seperti papan ketik, tetikus juga suatu human interface device yang berinteraksi langsung dengan pengoperasi komputer. Prototipe tetikus untuk komputer pertama telah dibuat oleh Douglas Engelbart pada tahun 1963, namun yang pertama membuat tetikus seperti yang kita kenal sekarang adalah Bill English, untuk Xerox pada tahun 1972. Tetikus baru mulai dikenal untuk digunakan bersama komputer dengan keluarnya Apple Macintosh. Tetikus memiliki fungsi serupa dengan papan ketik, yaitu memasukkan data selayaknya unit input, namun tetikus mengendalikan gerakpointer pada layar sesuai dengan gerak yang dialaminya sendiri secara dua-dimensi pada permukaannya. Tetikus memiliki beberapa fungsi berbeda sesuai dengan kombinasi tombolnya yang ditekan. Desain awal tetikus yang menyertai Apple Macintosh hanya memiliki satu tombol. Kini, yang lazim ditemukan adalah tetikus dengan dua tombol (untuk klik kanan dan kiri); beberapa memiliki tombol ketiga untuk klik tengah atau scroll wheel di antara dua tombol ini. Bahkan, ada desain tetikus yang memiliki jumlah tombol lebih dari ini Tetikus dengan jumlah tombol satu (kiri), dua dengan scroll wheel (tengah), dan delapan (kanan).
Tetikus dengan jumlah tombol satu (kiri), dua dengan scroll wheel (tengah), dan delapan (kanan)
Mouse juga dapat dikatakan merupakan salah satu peranti interaktif yang paling banyak digunakan. Pada sebagian besar pemakainnya, mouse digunakan untuk menempatkan kursor (teks atau grafik) pada posisi tertentu dilayar komputer, mengaktifkan menu pilihan pada suatu program aplikasi, dan bahkan untuk menggambar. Hal ini bisa dilaksanakan dengan adanya peranti pemantau yang ada didalam sebuah mouse. Pada saat operator menggerakkan mouse, informasi tettang posisi dari mouse akan dimasukkan ke komputer, yang selanjutnya komputer akan memindah letak kursor pada posisi yang baru, atau melakukan aktifitas lain sesuai dengan kondisi saat itu.
Mouse tersedia dalam jenis mekanis dan optis. Jika mouse kita balik, kita akan melihat sebuah bola karet yang dapat berputar bebas pada tempatnya. Pada saat mouse digerakkan, bola ini akan digerakkan beberapa sensor yang ada di dalam tubuh mouse. Sensor-sensor inilah yang akan mengubah masukan menjadi informasi yang diperlukan.
Mouse Optik
Mouse Mekanik
Mouse optik terdiri atas dua buah LED (Light Emitting Diode) dan dua buah lensa (photo-transistor) untuk mendeteksi gerakan. Salah satu dari LED akan mengeluarkan cahaya berwarna merah, dan yang lain mengeluarkan cahaya inframerah. Jenis mouse ini memerlukan landasan (pad) khusus yang bisa mengubah warna LED. Landasan khusus tersebut berisi jala-jala yang tersusun tegak lurus. Jika mousebergerak ke satu posisi, cahaya merah akan diserap oleh jala-jala tersebut. Dalam arah yang berlawanan, cahaya infra merahlah yang akan diserap oleh jala-jala yang ada. Banyaknya jalur dalam jala-jala yang dilewati oleh suatu cahaya menentukan arah dan jarak perpindahan dari posisi semula. Dalam pemakaian sehari-hari, mouse mekanislah yang paling banyak digunakan.
Saat ini, selain mouse yang mempunyai kabel untuk dihubungkan ke sistem komputer lewat serial port, di pasaran juga baeredar mouse tak berkabel (corddless mouse), yakni mouse yang tidak berkabel. Mouse yang tidak berkabel ini, juga sering disebut dengan remote mouse, memerlukan kartu khusus yang harus dipasang pada slot di dalam motherboard komputer kita. Dibanding dengan mouse berkabe, mouse tak berkabel berharga lebih mahal dibanding dengan mouse berkabel.
Penggunaan
Secara umumnya (untuk Windows), tetikus memiliki fungsi dasar sebagai
berikut:
- Single-click: merupakan fungsi yang paling sering digunakan; dihasilkan dengan menekan tombol klik kiri sekali dan dengan cepat melepaskannya. Single-click digunakan dalam banyak situasi seperti untuk membuka tautan atau men-select sesuatu secara spesifik.
- Double-click: dihasilkan dengan menekan tombol klik kiri dua kali berturut-turut dengan cepat (jika tidak, tindakan akan dianggap sebagai dua kali single-click). Biasanya double-click digunakan untuk membuka aplikasi atau dokumen
- Klik kanan: dihasilkan dengan menekan tombol klik kanan, yang akan memunculkan menudrop-down dengan beberapa pilihan tindakan yang dapat dilakukan terhadap objek yang diklik, bernama contextual menu.
- Seret (drag): atau drag and drop, dilakukan dengan menekan tombol klik kiri pada suatu objek dan menahannya, seraya menggerakkanpointer tetikus ke lokasi lain. Contoh penggunaan ini adalah menyeret ikon suatu dokumen ke Recycle Bin untuk membuangnya
- Klik dan seret (click and drag): menggunakan klik dan seret untuk memilih beberapa objek sekaligus. Seret dan klik digunakan dengan menekan tombol klik kiri, kemudian meng-highlight objek yang ingin diseleksi dengan menyeret (menggerakkan tetikus seraya menahan tombol klik kiri) tetikus. Seleksi ini dapat diseret ke lokasi lain setelah tombol dilepas, dengan memilih kembali seleksi tersebut
- Klik dua kali: tidak begitu sering ditemui, dan dari segi jeda waktu antara penekanan lebih lama daridouble-click namun lebih singkat dari dua kali single-click. Biasanya digunakan untuk menamai ulang suatu dokumen atau pelipat dengan menklik namanya
Cara Kerja
Pada dasarnya, dari cara kerjanya tetikus dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu mekanik dan optik. Untuk mendeteksi gerakan pada permukaannya, tetikus mekanik menggunakan suatu bola karet yang berada di dalamnya, sementara tetikus optik menggunakan diode/fotodiode.
Mekanik/Optomekanik
Tetikus jenis ini memiliki suatu bola karet yang dapat bergerak ke semua arah pada dasarnya. Bola ini turut bergerak ketika kita menggeserkan tetikus pada suatu permukaan, dan dua sisi dari bola ini bergesekan dengan duaroller yang ada di dalam tetikus.Roller pertama berfungsi untuk mengukur arah gerakan ke sumbu X, sementara yang kedua mendeteksi arah gerakan sumbu Y. Keduaroller ini masing-masing terhubung ke satu piringan yang berlubang, yang turut berputar ketikaroller berputar sebagai konsekuensi gerakan bola karet tetikus. Dengan adanya piring berlubang tersebut, sinar optik akan dipancarkan secara terputus-putus untuk menghasilkan sinyal listrik. Sinyal listrik ini, yang menandakan kecepatan serta jarak gerak tetikus, akan disampaikan ke komputer melalui keping prosesor yang mengubahnya menjadi data yang dikenal komputer.
Optik
Dalam tetikus optik, bola tetikus digantikan oleh diode yang memancarkan sinar LED, yang akan dipantulkan oleh permukaannya ke sensor CMOS (Complimentary Metal-Oxide Semi-Conductor). Sensor ini akan mengirimkan gambar permukaan yang terus-menerus diambil ke prosesor sinyal digital (DSP), yang akan menganalisanya dan menentukan jarak penggeseran tetikus. Data ini dikirimkan ke komputer, yang akan menggeserpointer pada layar sesuai data tersebut.
Beberapa jenis tetikus optik baru tidak menggunakan diode yang memancarkan cahaya, melainkan sensor inframerah yang bisa lebih akurat dan menghemat tenaga. Ada juga tetikus yang menggunakan diode laser inframerah (bukan LED) yang menaikkan resolusi gambar yang diambil oleh sensor.
Tetikus optik memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tetikus mekanik; misal, tetikus optik tidak harus dibersihkan secara rutin, karena tidak akan memerangkap debu di dalamnya. Resolusi pelacakannya juga lebih harus karena bagian di dalamnya tidak harus bergerak. Akan tetapi, tetikus optik kadang terhambat kerjanya oleh permukaan transparan atau reflektif.
Bola karet pada tetikus mekanik (kiri) dan sensor CMOS pada tetikus optik (kanan), yang mendeteksi gerakan tetikus
Referensi :
http://www.scribd.com/doc/18994740/Unit-Input-Output-dan-Penyimpanan-untuk-Komputer
http://yusriel.wordpress.com/2008/10/22/pertemuan-5-peranti-interaktif/
http://yusriel.wordpress.com/2008/10/22/pertemuan-5-peranti-interaktif/
Keyboard
Keyboard merupakan unit input yang paling penting dalam suatu pengolahan data dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi user ( pengguna ) untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file. Penciptaan keyboard komputer berasal dari model mesin ketik yang diciptakan dan dipatentkan oleh Christoper Latham pada tahun 1868, Dan pada tahun 1887 diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan Remington.
Tata letak ini ditemukan oleh Scholes, Glidden, dan soule pada tahun 1878, dan kemudian menjadi standar mesin ketik komersial pada tahun 1905. Alasan digunakannya tata letak QWERTY sebagai tata letak standar mesin ketik (dan sekarang papan ketik pada komputer personal) memang tidak jelas alasannya. Tetapi menurut suatu pemikiran, tata letak QWERTY barangkali dipengaruhi oleh sering tidaknya suatu huruf digunakan.
Seorang yang menggunakan papan ketik bertata letak QWERTY mempunyai kecepatan mengetik yang bervariasi, tergantung apakah mereka sudah terbiasa dengan papan ketik itu atau tidak, dan juga apakah mereka menggunakan cara pengetikan yang benar (dengan 10 jari) atau kah dengan menggunakan cara pengetikan yang sering disebut dengan “jari petruk”, masing-masing satu jari telunjuk pada setiap tangan. Graham Leedham (1991) mengatakan bahwa seorang operator biasanya mempunyai kecepatan pengetikan anrata 80 sampai 90 kata per menit, atau sekitar sampai 600 huruf per menit. Kecepatan ini, disadari atau tidak, memang merupakan keterbatasan kemapuan manusia.
Meskipun tata letak QWERTY sangat luas pemakaiannya, tetapi mempunyai beberapa kelemahan atau ketakefisienan pada penggunaannya. Sebagai contoh, 48 persen dari gerakan di antara tara kunci-kunci yang berurutan harus dilakukan dengan sebuah tangan. Dari sekian banyak ketukan yang harus dikerjakan, hanya 32 persen yang dilakukan pada home row, sehingga untuk berbaris-baris yang lain, jari tangan harus melakukan pencapaian yang tentu saja memerlukan usaha yang lebih besar. Pengguna papan ketik dengan tata letak QWERTY mempunyai beban pengetikan tangan kiri sebesar 56 persen, yang lebih cocok digunakan bagi mereka yang kidal.
Kelemahan yang lain adalah bahwa ada kata-kata yang harus diketik oleh tangan sebelah, misalnya ‘sadar’, ‘teras’, dan ‘cara’. Selain itu, jika kita mengetik kata yang banyak mengandung huruf “a”, maka jari kelingking yang paling lemah ternyata harus menanggung beban yang lebih berat.
Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa tata letak Dvorak mepunyai efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan tata letak QWERTY kira-kira 10 sampai 15 persen. Hal inilah yang memang diharapkan dengan dikembangkannya tata letak Dvorak ini. Sehingga, tata letak Dvorak ini mempunyai keuntungan utama dalam bentuk mengurangi kelelahan jari-jemari karena adanya faktor ergonomik yang ditambahkan pada tata letak ini.
Tombol-tombol yang ada pada papan ketik dengan tata letak alphabetik disusun persis seperti pada tata letak QWERTY maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet.
Papan ketik dengan tata letak alphabetik juga tidak dapat menyaingi popularitas tata letak QWERTY, tetapi biasanya banyak ditemui pada mainan anak-anak, sehingga anak-anak diajar mengenal huruf alphabet. Bagi pengguna yang bukan tukang ketik, barangkali tata letak ini cukup membantu. Tetapi, dari hasil pengujian, penggunaan tata letak seperti ini justru memperlambat kecepatan pengetikan.
Operator yang sering melakukan pengetikan sering mengeluh karena adanya beban otot yang berlebihan, terutama pada jari-jemari dan pergelangan tangan. Sehingga, diperlukan suatu tata letak yang dapat mengurangi beban otot yang berlebihan tersebut yang salah satunya adalah tata letak Klockenberg.
Selain papan ketik standar, juga terdapat beberapa tipe papan ketik dengan kegunaan atau kelebihan yang unik, seperti papan ketik:
seperti membunyikan chord pada piano. Dengan jumlah tombol yang lebih
sedikit dari papan ketik biasa, papan ketik jenis ini dapat digunakan hanya
dengan satu tangan, dan ukuran kecilnya juga berguna untuk alat yang
ruangnya terlalu kecil untuk papan ketik standar
Cara Kerja
Papan ketik menggunakan suatu aransemen tombol yang biasanya berkorespondensi dengan simbol yang tertera di atasnya. Penekanan beberapa tombol sekaligus juga dapat menghasilkan simbol yang berbeda, atau digunakan sebagai shortcut untuk menjalankan suatu fungsi, seperti penekanan Control + Alt + Delete yang akan membuka Task Manager di Windows. Papan ketik bekerja seperti suatu miniatur komputer. Papan ketik mempunyai prosesor sendiri dan rangkaian sirkuit yang membawa informasi menuju dan dari prosesor tersebut. Bagian terbesar dari rangkaian ini adalah key matrix, yang berada di bawah tombol-tombol papan ketik. Jika papan ketik dalam keadaan tidak digunakan, rangkaiannya terputus, atau tidak tersambungkan. Ketika kita menekan sebuah tombol, tombol tersebut menekan sebuah saklar, menjadikan rangkaiannya tersambung dan dapat mengalirkan arus listrik. Key matrix dalam suatu papan ketik
Ketika prosesor menemukan rangkaian yang tertutup maka prosesor akan membandingkan lokasi rangkaian tertutup tersebut dengan peta karakter yang tersimpan dalam memori papan ketik. Peta karakter pada dasarnya adalah daftar posisi tiap tombol/kombinasi tombol beserta karakter yang direpresentasikannya. Sebagai contoh, menekan tombol “a” saja menghasilkan huruf kecil “a”, tetapi penekanan tombol Shift bersama tombol “a” akan menghasilkan huruf kapital “A”, seperti yang terdapat pada peta karakter. Peta karakter yang ada pada komputer bisa saja dibedakan dengan yang ada pada papan ketik. Hal ini berguna jika pengguna mengetik dalam bahasa beralfabet non-Latin, karena dapat mengatur komputernya agar menerjemahkan tekanan tombol papan ketiknya seolah-olah menggunakan susunan tombol yang berbeda, walau papan ketik yang digunakan adalah model QWERTY
Back to I/O device
Referensi :
http://www.scribd.com/doc/18994740/Unit-Input-Output-dan-Penyimpanan-untuk-Komputer
http://blog.unila.ac.id/agung/2009/08/07/macam-macam-keyboard/
http://yusriel.wordpress.com/2008/10/22/pertemuan-5-peranti-interaktif/
- Qwerty
Tata letak ini ditemukan oleh Scholes, Glidden, dan soule pada tahun 1878, dan kemudian menjadi standar mesin ketik komersial pada tahun 1905. Alasan digunakannya tata letak QWERTY sebagai tata letak standar mesin ketik (dan sekarang papan ketik pada komputer personal) memang tidak jelas alasannya. Tetapi menurut suatu pemikiran, tata letak QWERTY barangkali dipengaruhi oleh sering tidaknya suatu huruf digunakan.
Seorang yang menggunakan papan ketik bertata letak QWERTY mempunyai kecepatan mengetik yang bervariasi, tergantung apakah mereka sudah terbiasa dengan papan ketik itu atau tidak, dan juga apakah mereka menggunakan cara pengetikan yang benar (dengan 10 jari) atau kah dengan menggunakan cara pengetikan yang sering disebut dengan “jari petruk”, masing-masing satu jari telunjuk pada setiap tangan. Graham Leedham (1991) mengatakan bahwa seorang operator biasanya mempunyai kecepatan pengetikan anrata 80 sampai 90 kata per menit, atau sekitar sampai 600 huruf per menit. Kecepatan ini, disadari atau tidak, memang merupakan keterbatasan kemapuan manusia.
Meskipun tata letak QWERTY sangat luas pemakaiannya, tetapi mempunyai beberapa kelemahan atau ketakefisienan pada penggunaannya. Sebagai contoh, 48 persen dari gerakan di antara tara kunci-kunci yang berurutan harus dilakukan dengan sebuah tangan. Dari sekian banyak ketukan yang harus dikerjakan, hanya 32 persen yang dilakukan pada home row, sehingga untuk berbaris-baris yang lain, jari tangan harus melakukan pencapaian yang tentu saja memerlukan usaha yang lebih besar. Pengguna papan ketik dengan tata letak QWERTY mempunyai beban pengetikan tangan kiri sebesar 56 persen, yang lebih cocok digunakan bagi mereka yang kidal.
Kelemahan yang lain adalah bahwa ada kata-kata yang harus diketik oleh tangan sebelah, misalnya ‘sadar’, ‘teras’, dan ‘cara’. Selain itu, jika kita mengetik kata yang banyak mengandung huruf “a”, maka jari kelingking yang paling lemah ternyata harus menanggung beban yang lebih berat.
- Dvorak
Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa tata letak Dvorak mepunyai efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan tata letak QWERTY kira-kira 10 sampai 15 persen. Hal inilah yang memang diharapkan dengan dikembangkannya tata letak Dvorak ini. Sehingga, tata letak Dvorak ini mempunyai keuntungan utama dalam bentuk mengurangi kelelahan jari-jemari karena adanya faktor ergonomik yang ditambahkan pada tata letak ini.
- Alphabetik
Tombol-tombol yang ada pada papan ketik dengan tata letak alphabetik disusun persis seperti pada tata letak QWERTY maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet.
Papan ketik dengan tata letak alphabetik juga tidak dapat menyaingi popularitas tata letak QWERTY, tetapi biasanya banyak ditemui pada mainan anak-anak, sehingga anak-anak diajar mengenal huruf alphabet. Bagi pengguna yang bukan tukang ketik, barangkali tata letak ini cukup membantu. Tetapi, dari hasil pengujian, penggunaan tata letak seperti ini justru memperlambat kecepatan pengetikan.
- Klockenberg
Operator yang sering melakukan pengetikan sering mengeluh karena adanya beban otot yang berlebihan, terutama pada jari-jemari dan pergelangan tangan. Sehingga, diperlukan suatu tata letak yang dapat mengurangi beban otot yang berlebihan tersebut yang salah satunya adalah tata letak Klockenberg.
- ergonomic
- Multimedia
- Virtual
- Bentuk Reguler
- Bentuk Membrane
- Bentuk Chiclet
Selain papan ketik standar, juga terdapat beberapa tipe papan ketik dengan kegunaan atau kelebihan yang unik, seperti papan ketik:
- Chorded: keyset, atau papan ketik chorded, menghasilkan simbol atau perintah yang diinginkan dengan menekan beberapa tombol sekaligus,
seperti membunyikan chord pada piano. Dengan jumlah tombol yang lebih
sedikit dari papan ketik biasa, papan ketik jenis ini dapat digunakan hanya
dengan satu tangan, dan ukuran kecilnya juga berguna untuk alat yang
ruangnya terlalu kecil untuk papan ketik standar
- Virtual: memproyeksikan gambar papan ketik ukuran nyata pada suatu permukaan. Sensor yang terdapat pada projection unit dapat mengidentifikasikan tombol mana yang telah “ditekan” dan mengoper sinyalnya ke komputer. Juga terdapat komputeron-screen yang muncul pada layar monitor dan tombol ‘ditekan’ dengan mengklik, dan papan ketik touchscreen yang dapat ditekan langsung pada layar
- Nirkabel (wireless): papan ketik jenis ini biasanya menggunakan kombinasi transmitter dan receiver yang tersambung padaport papan ketik di komputer. Yang biasa digunakan adalah teknologi radio frequency (RF) seperti Bluetooth di mana transceiver bisa dirakit ke dalam komputernya sendiri, atau inframerah. Papan ketik nirkabel memberikan mobilitas lebih pada pengguna namun membutuhkan baterai untuk bekerja
- Laser/Inframerah: bisa memproyeksikan susunan papan ketik pada permukaan rata apapun menggunakan laser. Penekanan suatu tombol dapat dideteksi menggunakan inframerah. Papan ketik wireless memberikan mobilitas lebih pada penggunanya, namun membutuhkan baterai dan lebih rentan.
Cara Kerja
Papan ketik menggunakan suatu aransemen tombol yang biasanya berkorespondensi dengan simbol yang tertera di atasnya. Penekanan beberapa tombol sekaligus juga dapat menghasilkan simbol yang berbeda, atau digunakan sebagai shortcut untuk menjalankan suatu fungsi, seperti penekanan Control + Alt + Delete yang akan membuka Task Manager di Windows. Papan ketik bekerja seperti suatu miniatur komputer. Papan ketik mempunyai prosesor sendiri dan rangkaian sirkuit yang membawa informasi menuju dan dari prosesor tersebut. Bagian terbesar dari rangkaian ini adalah key matrix, yang berada di bawah tombol-tombol papan ketik. Jika papan ketik dalam keadaan tidak digunakan, rangkaiannya terputus, atau tidak tersambungkan. Ketika kita menekan sebuah tombol, tombol tersebut menekan sebuah saklar, menjadikan rangkaiannya tersambung dan dapat mengalirkan arus listrik. Key matrix dalam suatu papan ketik
Ketika prosesor menemukan rangkaian yang tertutup maka prosesor akan membandingkan lokasi rangkaian tertutup tersebut dengan peta karakter yang tersimpan dalam memori papan ketik. Peta karakter pada dasarnya adalah daftar posisi tiap tombol/kombinasi tombol beserta karakter yang direpresentasikannya. Sebagai contoh, menekan tombol “a” saja menghasilkan huruf kecil “a”, tetapi penekanan tombol Shift bersama tombol “a” akan menghasilkan huruf kapital “A”, seperti yang terdapat pada peta karakter. Peta karakter yang ada pada komputer bisa saja dibedakan dengan yang ada pada papan ketik. Hal ini berguna jika pengguna mengetik dalam bahasa beralfabet non-Latin, karena dapat mengatur komputernya agar menerjemahkan tekanan tombol papan ketiknya seolah-olah menggunakan susunan tombol yang berbeda, walau papan ketik yang digunakan adalah model QWERTY
Back to I/O device
Referensi :
http://www.scribd.com/doc/18994740/Unit-Input-Output-dan-Penyimpanan-untuk-Komputer
http://blog.unila.ac.id/agung/2009/08/07/macam-macam-keyboard/
http://yusriel.wordpress.com/2008/10/22/pertemuan-5-peranti-interaktif/
Langganan:
Postingan (Atom)