Sabtu, 27 November 2010

SETTING CLIENT SERVER PADA WINDOWS SERVER 2003)

SETTING COMPUTER SERVER
  • Setting IP
    • Disini kita menggunakan IP : computer server : 192.168.10.1 computer client : 192.168.10.2
  • Langkah ke 2 kita ping salah satu IP tersebut (ex : ping 192.168.10.1)
          Lihat pada gambar :














  • Masuk ke computer yang akan di jadikan server lalu ketikan perintah dcpromo pada run
          Lihat pada gambar :











  • Setelah kita mengetikan dcpromo akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini :

















  • Click next
















  • Lalu akan muncul 2 options :
    • Domain controler for a domain ( Untuk membuat domain baru )
    • Additional domain controller for an existing domain ( Untuk menambah domain baru )

















  •  Next ( Maka Akan tampil jendela baru )


















 
  • Untuk membuat domain baru di dalam sebuah forest pilih options yang pertama (domain in a new forest)
  •  Selanjutnya Kita pilih ”No, just install and configure DNS on this computer
 

  • Lalu kita beri nama domain pada computer server

















  • Lalu akan muncul jendela Domain netBios.
  • Nama domain netBios akan terisi otomatis sesuai dengan nama domain yang kita isi tadi

















  • Lalu kita pilih di drive mana kita akan simpan database dan Log Folder pada domain yang telah kita buat.
 

  •  pilih drive dimana SYSVOL akan di simpan
 















  • lalu akan muncul 2 options
    •  permissions compatible with pre –Windows 2000 server operating systems, artinya computer server hanya mengizinkan computer client untuk mengakses domain yang telah kita buat yang system operasinya sebelum versi windows 2000
    • permissions compatible only with Windows 2000 or windows server2003 operating systems, artinya computer server hanya mengizinkan computer client untuk mengakses domain yang telah kita buat yang system operasinya sebelum versi windows 2000
  • Disini kita akan memilih option yang kedua .




  • Setelah itu kita akan diminta mengisi password untuk server

  •  Klik next
  • Lalu akan muncul kotak dialog review semua data yang kita isi tadi
















  • Klik next dan tunggu hingga proses instalasi selesai



















  • Setelah selesai proses instalasi klik finish dan restart komputer









  • setelah di restart
    • click kanan pada my computer
    • lalu properties
    • lihat pada tab computer Name
    • lihat nama domain sudah berubah




















  • Lalu kita buat sebuah user di admin
    • Start
    • All program
    • Administrative tool
    • Component services




  • Klik Kanan dan pilih New User
  • Isi kolom-kolom yang berada di New Object - User

















  • Lalu Set password untuk username tersebut dan pilih User cannot change password

















  • Next

















  • User yang kita buat tadi telah berhasil







SETTING COMPUTER CLIENT


  • Click kanan pada my computer
  • Pilih properties
  • Pilih computer name
  • Sebelum di setting default computer client tersebut adalah workgroup, untuk merubah agar computer client bisa mengakses computer server click change




  • Pilih change lalu Rubah nama computer client, beri nama sesuai dengan nama domain server, lalu pilih options domain seperti pada gambar






















  • Setelah nama computer di rubah , isikan pasword sesuai dengan pasword domain server 




















  • Bila kita berhasil mengakses domain pada server akan muncul gambar seperti di bawah ini.








































  • Restart Komputer
  • Lalu coba Login komputer client dengan menggunakan user name pada domain server , jika bisa maka usaha yang tadi kita lakukan berhasil

Jumat, 26 November 2010

Mencari Bilangan Genap dengan menggunakan Prosedur


Module Module1

Private Sub genap(ByVal a As Integer, ByVal i As Integer)

       Console.Write("bilangan : ")
        i = Console.ReadLine
        For a = 1 To i
            If a Mod 2 = 0 Then
                Console.WriteLine(a)

            End If
        Next
End Sub


Sub Main()
        Dim a, i As Integer
    
        genap(a, i)

        Console.ReadKey()

End Sub

End Module



mudah-mudahan postingan ini dapat menjawab pertanyaan dari sahabat blogger dan berguna juga untuk yang lain..

selamat mencoba... :D

Fungsi Terbilang Console Application


Module Module1

Public Function Terbilang(ByVal x As Integer) As String

 Dim bilangan As String() = {"", "satu", "dua", "tiga", "empat", "lima", "enam", "tujuh", "delapan", "sembilan", "sepuluh", "sebelas"}

        Dim temp As String = ""

        If x < 12 Then

            temp = bilangan(x)

        ElseIf x < 20 Then

            temp = Terbilang(x - 10) + " belas "

        ElseIf x < 100 Then

            temp = Terbilang(x / 10) + " puluh " + Terbilang(x Mod 10)

        ElseIf x < 200 Then

            temp = " seratus" + Terbilang(x - 100)

        ElseIf x < 1000 Then

            temp = Terbilang(x / 100) + " ratus " + Terbilang(x Mod 100)

        ElseIf x < 2000 Then

            temp = " seribu " + Terbilang(x - 1000)

        ElseIf x < 1000000 Then

            temp = Terbilang(x / 1000) + " ribu " + Terbilang(x Mod 1000)

        ElseIf x < 1000000000 Then

            temp = Terbilang(x / 1000000) + " juta " + Terbilang(x Mod 1000000)

        End If

        Return temp

    End Function

    Sub main()
        Dim bilang As String
        Dim nilai As Long

        Console.Write("Masukan bilangan : ")
        nilai = Console.ReadLine
        bilang = Terbilang(nilai)
        Console.Write(bilang)
        Console.ReadKey()

    End Sub

End Module

Searching Listbox

Bagaimana jika kita memiliki banyak data dalam sebuah listbox dan kita akan melakukan eksekusi pada salah satu data dalam listbox tersebut ?
Sungguh tidak mungkin jika kita akan mencari satu per satu dari data tersebut ..

lalu bagaimana pencarian data dalam listbox ???
chekidot . !!! 














' Deklarasi


Private Declare Function SendMessageByString Lib "user32" Alias "SendMessageA" (ByVal hwnd As Long, ByVal wMsg As Long, ByVal wParam As Long, ByVal lParam As String) As Long
Private Const LB_SELECTSTRING = &H18C



Private Sub Command1_Click()
     Text1.Text = List1.Text
     MsgBox "You selected " & vbCrLf _
     & Text1.Text
     Text1.SetFocus

End Sub


' ini bagian terpenting untuk pencarian data di listbox


Private Sub Text1_Change()

     Dim lngEntryNum     As Long
     Dim strTextToFind   As String
     strTextToFind = Text1.Text
     lngEntryNum = SendMessageByString(List1.hwnd, LB_SELECTSTRING,0,strTextToFind)

End Sub




Contoh Program ..




Sharing Device & Folder

Langkah pertama untuk sharing device dan sharing folder antar computer kita setting IP terlebih dahulu dengan cara :

Setting IP melalui console (cmd), sebagai berikut :
  • Start
  • Run
  • Cmd 
  • Lalu ketikan perintah : netsh int ip set address “local area connections “ static 200.10.10.7 255.255.255.0











  • Enter
  • Untuk melihat apakah ip yang telah kita setting tadi telah terhubung dengan ip address computer lain kita ketikan perintah ping ip address computer  lain (ex : ping 200.10.10.8)
  • Jika IP kita terhubung dengan computer lain akan muncul seperti gambar di bawah ini











SHARING DEVICE


  • Masuk my computer
  • Klik kanan pada DVD / CD Drive yang akan di sharing
  • Pilih sharing and security

  •   
      • Pilih tab sharing
      • Klik “ if you understand the risk but still want to share the root of the drive, click here.”
      • Tandai share this folder on the network
      • Ketika nama yang akan d share di share name




















      • Lalu Pilih Ok


    SHARING FOLDER

    • Langkah - langkah dalam sharing folder hampir sama dengan sharing device
      • Klik kanan pada folder yang akan di share
      • lalu pilih Sharing And Security





















        • Tandai share this folder on he network
        • Ketika nama yang akan d share di share name
        • Allow Network users to change my files ( User lain bisa mengubah , ataupun mengedit file yang kita share tadi dengan leluasa)





















        • Lalu Klik OK


      MAP NETWORK DRIVE
      • Langkah pertama untuk Map Network Drive
        • Klik kanan pada folder
        • lalu pilih map network drive



        • Lalu akan muncul jendela baru seperti di bawah ini
















        • Pilih Nama Drive
        • Lalu Tandai "Reconnect at logon"
        • Klik Finish





















        Kalkulator VB.NET





















        Public Class form1
            Dim temp1, temp2 As Double
            Dim Xoperator As String
            Private inputStatus As Boolean

        ' Input Angka 0 - 9
        Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click, Button2.Click, Button3.Click, Button4.Click, Button5.Click, Button6.Click, Button7.Click, Button8.Click, Button9.Click, Buttonx.Click, Buttonxx.Click, Buttonkoma.Click
          
         If inputStatus = False Then
                    TextBox1.Text += sender.text
                Else
                    TextBox1.Text = sender.text
                    inputStatus = False
                End If
            End Sub


        Private Sub hitung()
                temp2 = Val(TextBox1.Text)
                Select Case (Xoperator)
                Case "+"
                        temp1 = temp1 + temp2
                 Case "-"
                        temp1 = temp1 - temp2
                 Case "/"
                        temp1 = temp1 / temp2
                 Case "*"
                        temp1 = temp1 * temp2
                End Select
                TextBox1.Text = CStr(temp1)
                inputStatus = True
        End Sub


        Private Sub tambah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles tambah.Click, bagi.Click, kurang.Click, kali.Click
                If TextBox1.Text.Length <> 0 Then
                    If Xoperator = String.Empty Then
                        temp1 = Val(TextBox1.Text)
                        TextBox1.Text = String.Empty
                    Else
                        hitung()
                    End If
                    Xoperator = sender.text
                End If
            End Sub


        Private Sub BtnHitung_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles BtnHitung.Click
                If TextBox1.Text.Length <> 0 AndAlso temp1 <> 0 Then
                    hitung()
                    Xoperator = ""
                End If
        End Sub


        Private Sub BtnHapus_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles BtnHapus.Click
                TextBox1.Text = ""
                temp1 = 0
                temp2 = 0
        End Sub

        Private Sub BtnBackSpace_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles BtnBackSpace.Click
                Dim xx As Integer
                xx = TextBox1.Text.Length
                If xx > 0 Then
                    TextBox1.Text = TextBox1.Text.Remove(xx - 1, 1)
                End If
        End Sub

        End Class




        . Download Program .

         


        Rabu, 24 November 2010

        IP address

        IP Address dibangun dari dua komponen yaitu Net dan Host. Net adalahalamat jaringan dari suatu jaringan internet sedangkan host adalahalamat perangkat jaringannya. Net dan Host masing-masing memiliki duabagian. Jika digambarkan  sebagai berikut :

        NetHost
        W , XY , Z


        Masing-masing komponen ( W,X,Y.Z) terdiri dari 8 bit dan dibagi kedalam lima class, yaitu A,B,C,D, dan E.
        Kali ini kita bahas kelas A,B, dan C.

        1.Class A

        • Bit pertama = 0
        • Net Leght (panjang net) = 8
        • Host Leght (panjang host) = 24
        • Net Range = 0000000000 = 0 sampai 01111111 = 127
        Total = 1 +127 = 128 ( nol dianggap satu )
        • Jumlah maksimal Net = 2 n = 2 8-1 =27 = 128
        • Jumlah maksimal Host = 2N-2 = 224-2 = 16.777.214
        • IP yang bisa dipakai 1.0.0.1 - 126.255.255.254


        2.Class B
        • Bit pertama = 10
        • Net Leght (panjang net) = 16
        • Host Leght (panjang host) = 16
        • Net Range = 1000000000 = 128 sampai 10111111 = 191
        • Jumlah maksimal Net = 2 n = 2 16-2 =214 = 16.284
        • Jumlah maksimal Host = 2N-2 = 216-2 = 65.534
        • IP yang bisa dipakai 128.0.0.1 - 191.255.255.254


        3.Class C
        • Bit pertama = 110
        • Net Leght (panjang net) = 24
        • Host Leght (panjang host) = 8
        • Net Range = 1100000000 = 192 sampai 11011111 = 233
        • Jumlah maksimal Net = 2 n = 2 24-3 =221 = 1.097.214
        • Jumlah maksimal Host = 2N-2 = 28-2 = 254
        • IP yang bisa dipakai 192.0.0.1 - 233.255.255.254

        Selasa, 16 November 2010

        Basic disk vs dynamic disk

        Basic disk storage
        Menurut Microsoft yang dikutip dari situs resminya. Basic disk storage menggunakan normal partition tables yang didukung oleh MS-DOS, Microsoft Windows 95, Microsoft Windows 98, Microsoft Windows Millennium Edition (Me), Microsoft Windows NT, Microsoft Windows 2000, and Windows XP. Suatu disk yang dijadikan sebagai basic storage disebut dengan basic disk. Basic disk mengandung basic volumes seperti primary partitions, extended partitions dan logical drive.
        Singkatnya, basic storage menggunakan partisi, bukan volume.
        Kerugian basic disk adalah kita hanya dapat membuat sampai 4 primary partitions atau 3 primary partitions dan 1 extended partition dengan multiple logical drive.
        Sebagai tambahan, basic volumes memasukan multidisc volumes yang dibuat dengan menggunakan Windows NT 4.0 atau sebelumnya, seperti menetapkan volume, menetapkan stripe, menetapkan mirror, dan menetapkan stripe dengan parity. Windows XP tidak mendukung multidisc volumes seperti itu. Oleh karena itu, sebelum kita menginstall windows XP Profesional semua multidisc basic volumes tadi harus dihapus atau dirubah menjadi dynamic disk.

        Dynamic disk storage
        Menurut Microsoft yang dikutip dari situs resminya. Dynamic storage didukung oleh Windows 2000 dan Windows XP Profesional (dan versi-versi sesudahnya). Suatu disk yang dijadikan sebagai dynamic storage disebut dynamic disk. Dynamic disk mengandung dynamic volumes, seperti simple volumes, spanned volumes, striped volumes, mirrored volumes, dan RAID-5 volumes.
        • Simple volume: menggunakan ruang kosong yang berasal dari satu hard disk. Dapat terdiri dari satu region dalam disk atau banyak region (penggabungan beberapa region). Simple volume dapat diperluas kedalam beberapa hard disk sehingga menjadi spanned volume. Sifatnya tidak fault tolerant dan bisa diperluas sesuka hati. 
        • Spanned volume: dibuat dari ruang kosong hard disk yang terhubung bersama dari banyak disk (maksimum 32 disk). Spanned volume tidak dapat melakukan mirror dan sifatnya tidak fault-tolerant. 
        • Striped volume: dalam volume ini data tersebar pada dua atau lebih physical disks. Data dalam volume jenis ini dialokasikan secara berurutan dan datar pada setiap physical disk. Striped volume tidak dapat melakukan mirror ataupun diperluas dan sifatnya tidak fault-tolerant. Biasa dikenal dengan istilah RAID-0. 
        • Mirrored: sifatnya fault-tolerant. Data diduplikasi ke dalam dua physical disks. Seluruh data dalam satu volume dicopy ke disk yang lain sehingga menimbulkan redundancy data. Jika salah satu disk mengalami kerusakan, data tetap dapat diakses dari disk yang satu lagi. Tidak dapat diperluas (hanya sebatas dua disk). Lebih dikenal dengan RAID-1. 
        • RAID-5: merupakan volume yang sifatnya fault-tolerant. Data dibagi ke dalam beberapa array dari tiga atau lebih disks termasuk paritynya (nilai yang dapat digunakan untuk me-recreate data setelah terjadi kegagalan). Jika satu physical disk mengalami kerusakan, bagian dari volume RAID-5 yang terdapat dalam disk itu dapat dipulihkan dari data yang tersisa dan paritynya. RAID-5 tidak dapat melakukan mirror ataupun diperluas.
        Sebagai catatan, dynamic disk tidak didukung oleh removable storage atau portable seperti flashdisk. Selain itu kita juga tidak didukung oleh komputer yang berbasiskan Windows XP Home Edition.
        Dengan menggunakan dynamic disk kita dapat memakai disk dan mengatur volume tanpa perlu melakukan restart sistem operasi. Selain itu kita dapat membuat volume yang terdiri dari banyak disk seperti spanned dan striped volumes. Dynamic disk juga menawarkan fleksibilitas yang cukup besar untuk volume management karena menggunakan database untuk menyimpan informasi mengenai dynamic volume dalam disk dan dynamic volume yang lain dalam komputer itu.
        Berbeda dengan basic disk, dynamic disk menampung volume, bukan partisi. Jumlah volumes yang dapat kita buat dalam dynamic hard disk hanya dibatasi oleh jumlah ruang kosong yang tersisa pada har disk tersebut. Kita dapat menambahkan besarnya volume tersebut baik dari disk yang sama atau dari disk yang berbeda. Tetapi kita tidak dapat mengecilkan volume tanpa menghapus data yang ada di dalamnya. Kita dapat menggunakan basic dan dynamic disk pada satu sistem komputer yang sama.

        Instalasi Active Directory Windows Server 2003

        Microsoft Windows Server 2003 tidak akan bekerja maksimal apabila Active Directory belum diinstalasi. Semua yang berhubungan dengan services dan domain ada dalam Active Directory ini. Jadi apabila Anda tidak menginstalasi Active Directory berarti komputer Anda hanya dijadikan Workgroup saja. Kalau dijadikan Workgroup, maka Active Directory tidak perlu diinstalasi.

        Active Directory hanya bisa diinstalasi apabila sudah terpasang kartu jaringan (NIC) yang baik dan benar serta harddisk harus diformat NTFS. Untuk itu Anda harus menginstalasi Microsoft Windows Server 2003 dalam format NTFS. 

        Untuk menginstal Active Directory Microsoft Windows Server 2003 banyak caranya, bisa dengan mengetikan DCPROMO dari RUN, bisa juga dengan memanfaatkan fasilitas Manager Your Server. Untuk itu Anda bisa melakukan cara yang paling mudah saja.Instalasi Active DirectorySetelah selesai menginstalasi Microsoft Windows Server 2003 dan tidak ada kesalahan, langkah selanjutnya adalah menginstalasi Active Directory. Ada dua cara yang bisa Anda lakukan untuk menginstalasi Active Directory ini. Pertama dengan menuliskan atau mengetikkan DCPROMO dari tombol RUN atau bisa juga dengan memanfaatkan fasilitas Wizard yang disediakannya. Sebagai gambaran berikut akan dijelaskan prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut: 

        • Jendela konfigurasi Windows Server 2003 dalam keadaan tampil 
        • Pilih Add or remove a rool. Setelah Anda menekan tombol Add or remove a rool, komputer akan berkerja dan segera tampil tayangan berikutnya 
        • Klik tombol Next apabila Anda sudah membaca semua yang tampil pada jendela tersebut. Biarkan komputer bekerja sehingga akan tampil semua komponen yang sudah dan belum Anda instalasi sebelumnya
        • Pilih Domain Control (Active Directory), karena sebelumnya Anda belum menyelesaikan pekerjaan tersebut. Setelah memilih Domain Control tadi klik Next untuk melanjutkan. 
        • Klik lagi Next. Setelah itu komputer kembali akan bekerja, kemudian pada saat tampil pernyataan Active Directory Instalation Wizard tampil klik OK untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Kemudian komputer akan menampilkan kotak dialog Welcome to Active Directory Installation Wizard. 
        • Klik Next untuk melanjutkan. Microsoft Windows akan menampilkan kotak dialog Operating System Compatibility. Perhatikan kotak dialog tersebut dan jika sudah yakin klik Next untuk melanjutkan. 
        • Pada saat tampil kotak dialog Domain Control Type, lalu pilih Domain Controller for a New domain 
        • Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Kembali kotak dialog a Create a new domain tampil, Anda pilih Domain in a new Fores 
        • Klik Next lagi, kemudian pada kotak dialog New Domain Name, ketikkan nama Domain Anda, misalnyaTEKOMC.NET
        • Klik Next dan biarkan komputer bekerja dan jika tidak terjadi kesalahan atau bentrok, maka secara otomatis kotak dialog NetBIOS Domain Name akan terisi sama yaitu TEKOMC
        • Klik lagi Next. Setelah itu komputer akan menampilkan kotak dialog Database and Log Folders untuk menyimpan data yandg berhubungan dengan Database dan Log tersebut. 
        • Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan Anda. Kembali kotak dialog berikutnya bernama Shared System Volume akan tampil 
        • Dari kotak dialog Shared System Volume di atas Anda klik Next untuk melanjutkan. Kotak dialog DNS Registration Diagnostics segera tampil, jika Anda akan membuatnya secara otomatis DNS untuk Server Anda, maka Anda pilih Install and configure the DNS on this computer 
        • Klik Next. Kemudian akan tampil pernyataan, apakah Server ini bisa digunakan oleh semua komputer berbasis Microsoft Windows 2000 dan 2003 ke bawah atau hanya Microsoft Windows 2000 dan 2003 saja. Dalam buku ini saya memilih agar semua komputer yang berbasis Windows 2003 ke bawah bisa join ke Server ini. 
        • Klik Next. Kotak dialog untuk menuliskan Password Directory Services Restore Mode Administrator Password segera tampil. Untuk itu Anda ketikkan Password Anda di kolom yang telah disediakan, misalnya TEKOMC2TI7, ketikkan sekali lagi password yang tadi, TEKOMC2TI7. Jika kurang jelas Anda klik Active Directory Help. 
        • Klik Next untuk melanjutkan. 
        • Directory Services Restore Mode Administrator Password, yaitu menuliskan Password Directory Services Restore Mode Administrator Password 
        • Klik lagi Next dan biarkan komputer bekerja. Di sini Anda bisa istirahat atau meninggalkan komputer untuk beberapa saat. 
        • Setelah Anda menekan tombol Finish komputer akan menampilkan dua pernyataan apakah komputer akan di Restart atau tidak. Pilih dan klik Restart dan biarkan komputer melakukan boot secara otomatis. 
        • Pada saat login Anda akan melihat perbedaan, di mana ketika sebelum Active Directory diinstalasi Anda tidak menemukan Domain, sedangkan setelah Active Directory diinstalasi, Domain yang Anda instalasi bernama TEKOMC akan tampil. 
        • Pada saat Login pertama kali dan Anda melakukan instalasi Active Directory dengan memanfaatkan fasilitas Add or remove a rool, maka komputer akan sedikit lambat dan akan tampil tayangan selanjutnya, lalu untuk menutupnya Anda klik Finish. 

        IP Address pada Server 
        Sebenarnya IP Address untuk Server ini ketika proses instalasi Active Directory ditanyakan apakah akan langsung diisi atau tidak. Jika belum diisi pada saat instalasi tersebut Anda harus mengisinya.Tujuan IP Address adalah memberi alamat untuk sebuah server atau komputer dalam suatu jaringan. Secara sederhana agar komputer dalam jaringan dapat dikenali oleh semua client dan dirinya sendiri harus diberi alamat. Alamat inilah yang dimaksud dengan IP Address. IP Address adalah nomor tertentu yang nantinya dijadikan patokan untuk memberi alamat pada Client yang ada dalam suatu jaringan LAN berbasis Client Server ataupun Workgroup. 
        Masalah pemberian IP Address atau pemberian alamat ini tidak bisa sembarangan, apalagi bila komputer Anda dijadikan Web Server. Maka jelas IP Address tersebut tidak asal memberikan saja, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan aturan-aturan yang ada. Dalam contoh ini saya memberi IP Address untuk Server saya bernama TEKOMC dengan nomor 192.172.16.1. Maka nomor lain untuk semua Client harus mengacu pada nomor ini, misalnya untuk Client harus mulai dari nomor 192.172.16.2 sampai dengan jumlah komputer yang akan dikoneksikan ke jaringan.

        Kemudian kalau Anda akan memasang ada dua server yang segmennya berbeda, maka Anda harus memberi IP dua segmen, artinya server A dengan nomor misalnya 192.172.16.1 dan dalam group ini semua Client harus diawali dengan IP 192.172.16.xx. Sedangkan untuk server B bisa menggunakan nomor 192.172.10.1 atau disesuaikan dengan kebutuhan, maka jika demikian nomor IP untuk Client group ini harus diawali dengan IP nomor 192.172.10.xx. Sedangkan untuk Subnet mask-nya adalah 255.255.255.0.

        Lalu kalau Anda mau menggabungkan dua server yang berbeda segmen, maka salah satu server harus dijadikan Router. Caranya Anda tidak perlu membeli Router melainkan cukup menambah 1 (satu) lagi kartu jaringan atau NIC di salah satu Server yang ada, misalnya di Server A dengan IP disesuaikan dengan server yang dijadikan Router tersebut. 

        IP Address 
        Agar komputer Server Anda bisa dikenali, maka harus diberi alamat berupa IP Address. Prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut: 

        • Dari Desktop klik kanan mouse tepat di atas indikator LAN di sudu kanan layar Anda. Setelah itu akan tampil kotak dialog Local Area Connection Status. Atau Anda bisa masuk melalui tombol Start, lalu pilih Connect to dan pilih Show all connection. Setelah itu klik kanan tepat di atas Local Area Connection dan pilih Properties. 
        • Pilih dan klik Properties. Setelah itu akan tampil jendela Local Area Connection Properties akan tampil. 
        • Klik Show icon in taskbar when connected untuk menampilkan tanda Local Area Connection di taskbar 
        • Klik Internet Protocol (TCP/IP) 
        • Klik Properties. Setelah itu akan tampil kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties 
        • Klik Use the following IP Address 
        • Ketikkan di kolom IP Address 192.172.16.1 
        • Klik tab di papan ketik 
        • Kolom Subnet mask tidak perlu Anda isi, dengan menekan tab Subnet mask 255.255.255.0 secara otomatis sudah terisi 

        Mengisi DNS Server 
        Untuk mengisi DNS services ini bisa langsung di tab General di kolom Preferred DNS server. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan cara yang akan saya jelaskan berikut ini: 

        • Klik tab Advanced. Setelah itu akan tampil kotak dialog Advanced TCP/IP Setting 
        • Klik tab DNS 
        • Klik Add 
        • Ketikkan 192.172.16.2 pada kolom di bawah DNS server 
        • Klik Add 
        • Klik OK untuk menutup kotak dialog tersebut 
        • Klik OK 
        • Klik OK sekali lagi untuk menutup kotak dialog Local Area Connection Properties sekaligus menyimpan ketentuan seting yang telah Anda lakukan 

        Coba periksa apakah pekerjaan Anda telah sukses atau belum. Caranya ketikkan PING 192.172.16.1 dari RUN Anda harus mengonfigurasi dan memeriksa kartu jaringan (NIC) atau LAN Card, kabel dan lain-lain yang digunakan dalam komputer Anda.

        Perancangan Database

        DATA  & INFORMASI

        Menurut Turban, Aronson dan Liang (2005) data dan informasi didefinisikan sebagai berikut :
        • Data, merupakan sesuatu yang menyangkut barang, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang telah tercatat, diklasifikasikanm dan disimpan namun belum memiliki makna. Data dapat berupa nilai numerik, alphanumeric, gambar dan suara.
        • Informasi, adalah data yang telah dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan makna atau arti bagi penerimanya.
        PENTINGNYA DATA & INFORMASI
        • Data dan informasi sebagai sebuah asset penting perusahaan/organisasi
        • Informasi yang benar dapat menjadikan suatu perusahaan/organisasi memperoleh margin untuk melakukan aksi
        • Data dan informasi sebagai salah satu parameter kemajuan perusahaan/organisasi (maturity level)

        SISTEM BASIS DATA & SISTEM FILE

        Pada sebuah institusi, data merupakan salah satu hal yang sangat penting. Setiap bagian/divisi dari institusi memiliki data sendiri-sendiri. Tapi setiap bagian membutuhkan sebagai data dari bagian yang lain. Hal ini yang biasa dikenal sebagai “shared data”. Setiap divisi memiliki aplikasi sendiri-sendiri dalam melakukan manipulasi dan pengambilan data tersebut. Setiap aplikasi memiliki file-file dalam system operasi yang digunakan untuk menyimpan data-data. Seiring dengan berkembangnya institusi, bertambahnya bagian/divisi, bertambah pula data dan aplikasi yang digunakan. Bertambahnya aplikasi, bertambah pula file-file yang dibuat.
        Gaya system pemrosesan-file tersebut menyebabkan setiap data disimpan dalam bentuk record dalam berbagai macam file, dan diperlukan aplikasi yang berbeda dalam melakukan pengambilan record dari, dan penambahan record ke dalam file. Hal ini berlaku pada masa sebelum adanya Sistem Basis Data (DBMS).

        Kekurangan Sistem File :

        1. Data Redundancy & inconsistency
        Dikarenakan programmer yang berbeda membuat file dan aplikasi masing-masing , menyebabkan beragam format dan aplikasi yang dibuat, karena aplikasi dibuat menggunakan bahas pemrograman yang berbeda-beda. Lebih jauh lagi, data atau informasi yang sama bias terdapat dalam beberapa file yang berbeda. Ini disebut dengan redundancy. Redundancy data akan menyebabkan inconsistency data.
        2. Kesulitan dalam pengaksesan data
        Dikarenakan setiap aplikasi memiliki file tersendiri untuk penyimpanan dan pengambilan data, maka jika suatu bagian dari institusi membutuhkan data dari bagian lain, akan menemui kesulitan. Hal ini dikarenakan aplikasi yang dimiliki bagian tersebut, tidak dapat membaca file yang terdapat dibagian lain.

        3. Isolasi data
        Dikarenakan data tersebar dalam berbagai macam file dan file tersebut dalam beragam format, pembuatan aplikasi baru akan terasa sulit ketika harus membaca format dari masing-masing file tersebut.

        4. Masalah Integritas
        Data yang disimpan harus memenuhi hal yang dinamakan dengan consistency constraint. Jika sebuah constraint berubah, maka seluruh aplikasi yang digunakan harus mengakomodasinya. Masalah akan muncul, jika constraint melibatkan beberapa data dari file yang berbeda-beda.

        5. Masalah Keamanan
        Tidak semua pengguna dari basis data dapat mengakses semua data. Hal ini akan sulit dilakukan jika menggunakan gaya penyimpanan data dalam file.


        DEFINISI BASIS DATA & SISTEM BASIS DATA (DBMS)

        Basis data adalah penyimpanan kumpulan informasi secara sistematik dalam sebuah computer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program computer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

        Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query basis data disebut sistem manajemen basis data (Database Management System – DBMS).

        Kelebihan DBMS:

        1.    Data berdiri sendiri (data independence)
        2.    Pengaksesan data efisien (efficient data access)
        3.    Integritas data dan keamanan jaringan (data integrity and security)
        4.    Administrasi data (data administration)
        5.    Dapat diakses bersamaan (Concurrent access)
        6.    Recovery saat terjadi kegagalan (crash recovery)
        7.    Mengurangi waktu pembangunan aplikasi (reduced application development time)

        Komponen DBMS :

        •    Perangkat keras
        •    Sistem operasi
        •    Basis data
        •    DBMS
        •    Pemakai
        •    Aplikasi lain

        ABSTRAKSI DATA

        Tujuan utama  sistem basis data : menyediakan fasilitas view data secara abstrak bagi penggunanya. Abstraksi data merupakan level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Tiga level abstraksi data :

        1. Level Fisik
        Merupakan level terendah pada abstraksi data yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya data disimpan. Pada level ini pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.

        2. Level Logik
        Merupakan level berikutnya dari abstraksi data, menggambarkan data apa yang disimpan pada basis data dan hubungan apa saja yang ada di antara data tersebut.

        3. Level View
        Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Banyak user dalam sistem basis data tidak akan terlibat dengan semua data atau informasi yang ada atau yang disimpan. Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian data atau informasi dalam basis data yang kemunculannya di mata user diatur oleh aplikasi end user.


        MODEL BASIS DATA


        • Hierarchical
        Memiliki struktur pohon dimana field hanya memiliki satu buah induk (parent), masing-masing parent memiliki banyak child (anak). Model ini memiliki kecepatan yang baik.

        • Network
        Relationship dibuat menggunakan linked list (pointer). Berbeda dengan model hierarchical satu anak dapat memiliki beberapa induk. Model ini memiliki fleksibilitas yang tinggi.

        • Relational
        Model ini direpresentasikan dalam tabel dua dimensi, tabel-tabel tersebut memiliki hubungan yang disebut dengan relasi. Model ini memiliki fleksibilitas dan kecepatan yang tinggi.

        • Object Oriented
        Object Oriented Database adalah sebuah system database yang menggabungkan semua konsep object oriented seperti pewarisan, abstraksi, enkapsulasi, dll. Model ini dapat berinteraksi dengan baik  dengan bahasa pemrograman berorientasi objek sepeti Java dan C++.


        E-R MODEL (Lanjutan)

        SINGLE-VALUED ATTRIBUTE (Atribut Bernilai Tunggal)Atribut Bernilai Tunggal ditujukan pada atribut-atribut yang memiliki paling banyak satu nilai untuk setiap baris data.

        Contoh:
        Pada tabel Mahasiswa, NIM, NmMhs (Nama Mahasiswa) dan AlmtMhs (Alamat Mahasiswa), merupakan atribut bernilai tunggal, karena atribut-atribut tersebut hanya dapat berisikan satu nilai.

        MULTI-VALUED ATTRIBUTE (Atribut Bernilai Banyak)
        Atribut bernilai banyak ditujukan pada atribut-atribut yang dapat kita isi dengan lebih dari satu nilai, tetapi jenisnya sama.

        Contoh:
        Atribut hobby pada tabel Mahasiswa, termasuk atribut bernilai banyak, karena kecenderungan seorang mahasiswa memiliki lebih dari satu hobby.


        Tabel MAHASISWA


        DERIVED ATTRIBUTE (Atribut Turunan)
        Atribut Turunan adalah atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut atau tabel lain yang berhubungan.


        CATATAN: Angkatan sebenarnya dapat diambil dari NIM, karakter ke 3 dan 4.


        SIMPLE ATTRIBUTE (Atribut Sederhana) dan COMPOSITE ATTRIBUTE (Atribut Komposit)
        Atribut Sederhana adalah atribut atomik yang tidak dapat dipilah lagi, sedangkan atribut komposit merupakan atribut yang masih dapat diuraikan lagi menjadi sub-sub atribut yang masing-masing memiliki makna.





        CATATAN: penggunaan atribut komposit, biasanya didasarkan pada pengolahan data pada tabel